SUNSCREEN SKINAQUA GA RAMAH LINGKUNGAN?

Hai guys, jadi sekarang aku mau rekomendasiin ke kalian tentang sunscreen! Kalo ngomongin tentang sunscreen, pasti kalian mikirnya sunscreen itu mahal-mahal dan dikit varian produknya! 

Sekarang aku mau kasih tau satu produk yang udah aku pake sejak SMA juga garagara diracunin sama temen aku! 


Perkenalan Brand 




Jadi ternyata Skin Aqua itu brand dibawah naungan Rohto Pharmaceutical guys. Aku belum bisa ketemu website resmi brand ini. Dan di instagram resmi Skin Aqua sendiri juga gak ada sejarah brand ini tapi brand ini udah punya kantor nya di Indonesia. 


Pengalaman Menggunakan Produk Ini


Tau produk ini dari temen aku juga karena awalnya dia yang pake ini duluan! Aku juga akhirnya coba dan ternyata aku suka dan cocok! Sunscreen SkinAqua punya banyak varian, sejauh ini aku baru coba 2-3 varian aja dan gak mau ganti terus karena tiap varian buat kulit beda-beda dan pasti isinya juga beda dan jumlah spf nya juga berbeda. 

Aku gak pernah beli sunscreen merk lain, eh pertama sih Emina doang, abis itu beli ini lagi padahal sebenernya pengen coba cuma lebih mahal aja ðŸ™‚

Jujur aku suka sama produk ini makanya aku stick terus sama ini dan walau pengen beli yg lain, itu pun atas dasar kepo doang bukan karena merasa produk ini ga cocok. 

Kenapa aku suka produk ini?





Foto diatas : Tekstur dan pengaplikasian produk

Foto dibawah : hasil pengaplikasian (glowing look but not oily)

  1. Gampang nyerep di kulit

paling males pake skincare mau oil, serum, cream, apapun yang sulit nyerap di kulit atau yang stay di permukaan atas dan bikin jadi kayak sticky gitu kalo dipegang. Emang sih keliatannya bakal glowing cuma aku gak suka glowing karena oil gitu lebih suka karena efek produk tersebut di kulit aku. Nah sunscreen ini alhamdulilah cepet banget nyerep di kulit yah walau pakenya agak banyak juga. Kayak 2-4 menit udah masuk ke kulit.

  1. Gak bikin memutihkan

Untungnya varian yang pernah aku coba ini gak bikin memutihkan kulit karena aku biasa denger kalo sunscreen gitu bisa memutihkan kulit atau ada efek whiteningnya.

  1. Ringan banget bukan kayak cream

Nah, teksturnya emang agak kayak kentel gitu tapi gak kayak cream. Dia gak thick jadi lebih

mudah untuk di aplikasikan dan ga berat rasanya. 

  1. Varian spf yang ditawarkan bermacajm-macam

aku suka dengan brand ini karena dia menawarkan banyak varian sunscreen untuk jenis kulit yang berbeda-beda dengan spf yang berbeda juga. Karena satu sunscreen kan bisa aja gak coocok dengan semua jenis kulit, kalo yang tersedia cuma satu itu, kasian jenis kulit lainnya yang butuh perawatan yang berrbeda. Enaknya dari Skinaqua dia punya banyak varian. 


Ingredients Dalam Skin Aqua : UV Mild Milk


  1. Water
  2. Octinoxate

Octinoxate ini juga dikenal sebagai UV filter karena kemampuannya menangkal sinar UV-B dari matahari telah digunakan sejak tahun 1950an makanya ingredient ini banyak digunakan dalam sunscreeen. Ingredient ini diolah menjadi sunscreen dengan mencampurkannya dengan Sulfuric Acid dan Methanol, yang kemudian dipanaskan dan menjadikannya tidak larut dalam air. Octinoxate ini bisa terdeteksi dalam urin manusia, darah hingga air susu manusia dalam sekali pemakaian saja. Bisa terdeteksinya setelah berminggu-minggu setelah terakhir pengaplikasian.

Kita sering mengira bahwa produk sunscreen tidak memiliki harm sama sekali pada lingkungan, tapi ternyata ingredient ini toxic buat terumbu karang. Jadi bahan ini membuat bleaching pada terumbu karang walau tingkat konsentrasinya cuma rendah. Makanya banyak resort resort dekat tempat perairan terumbu karang yang mensyaratkan penggunaan sunscreen yang ramah lingkungan dengan bahan-bahan tertentu (tanpa oxybenzone, octinoxate, dan paraben). Selain digunakan dalam sunscreen, sebenarnya Octinoxate ini juga bisa ditemukan dalam produk jenis skin care lainnya dan makeup karena dapat meningkatkan kemampuan ingredients agar tetap efektif dan kondisinya agar tetap fresh. Selain itu, membantu kulit menyerap produk dengan lebih mudah. Contoh produk yang bisa contain ingredient ini kayak shampoo, nail polish, foundation, lip balm, lotion, dan hair dye product. Brand-brand terkenal seperti Dove, Loreal, Aveeno, Olay, dll menggunakan ingredient ini dalam produknya. Dan hampir semua sunscreen yang pernah kita temui di pasaran menggunakan ingredient ini sebagai bahan utama. 


Jadi kesimpulan dari penggunaan bahan ini adalah,
Sebenarnya belum ada studi lanjut yang membuktikan secara spesifik bahwa Octinoxate memberikan efek negatif pada penggunaannya di kulit manusia. Beberapa melaporkan mengalami kemunculan jerawat tapi itu juga karena kulit mereka yang memiliki kebutuhan khusus/ alergi tertentu. 

Untuk selanjutnya, lebih banyak studi yang membuktikan bahwa Octinoxate ini harm buat binatang maupun untuk lingkungan. Beberapa negara membatasi jumlah penggunaan ingredient ini dalam produk yang dibuat. Serta di Hawaii, mentidakbolehkan penjualan sunscreen dengan Octinoxate. Karena dibuktikan bahwa ingredient ini memang merupakan salah satu yang membuat terumbu karang terancam. 

Untuk di binatang sendiri, penurunan jumlah sperma pada binatang jantan serta perubahan ukuran uterus pada binatang menunjukan bahwa Octinoxate dapat memberi harm secara signifikan. Tapi perlu digarisbawahi bahwa tes itu dilakukan dengan pengeksposan binatang pada Octinoxate dalam konsentrasiyang tinggi. 

 

Belum ada bukti konkrit mengenai Octinoxate memberi dampak buruk bagi manusia namun menurut aku, jika bisa membeli produk sunscreen tanpa produk ini maka akan lebih baik pada kulit. 

  1. Ethylexil Triazone

Oke jadi sebenernya buat ingredient ini kurang banyak source yang bisa ditemukan dan memiliki penjelasan yang lengkap namun kurang lebih fungsi ET sama dengan Octinoxate yang sebagai UV filter. Namun, ET sendiri tidak di approve sebagai active ingredient di US melainkan di Eropa dan Jepang, jumlah konsentrasi penggunaannya dibatasi. Ingredient ini juga insoluble jadi cocok buat water resistant sunscreen. 


Ternyata, Amerika sendiri punya aturan sendiri buat penjualan sunscreen di negaranya loh. Jadi di US ada yang namanya, Food and Drugs Administration, nah organisasi ini kayak mengatur meneliti mengawasi komposisi dalamproduk mengenai kesehatan dan potensi toxicity nya gitu biar tau produk itu bagus atau gak. 

'FDA’s current list contains 16 approved sunscreens, just eight of which are regularly used and only two of which offer good UV-A protection. The eight are oxybenzone, avobenzone, octinoxate, octisalate, homosalate, octocrylene, titanium dioxide, and zinc oxide. The UV-A filters are avobenzone and zinc oxide, which is also a good UV-B filter.
Other sunscreens on the FDA list are no longer used because they have an unpleasant feel, irritate skin, or are no longer made. One unused sunscreen, dioxybenzone, turns skin blue on UV exposure.'


FDA gak sembarangan memilih sunscreen yang boleh digunakan manusia. Dengan ingredients tertentu, baru sunscreen itu boleh digunakan dan di anggap aman. Sungguh menarik. 

Nah ternyata hal ini disebabkan karena, 


'The discrepancy is in part because European regulators consider sunscreens to be cosmetics ingredients and not over-the-counter (OTC) drugs, as they are in the U.S. European sunscreen ingredients are not separately listed as drugs on product labels as they are in the U.S. And European formulators are free to combine sunscreens without restriction, unlike their U.S. counterparts, to provide the level of sun protection promised on the bottle.'

Dimana artinya di US itu sunscreen dikategorikan sebagai over the counter drugs yang lebih strict penjualan dan variasi produknya sedangkan di Eropa sunscreen dianggap sebagai kosmetik dimana mereka lebih bebas untuk menjual sunscreen dengan kombinasi ingredient atau bahan yang diproduksi. 



Tapi ternyata hal ini ada negatif dan positifnya sendiri bagi netizen US ya sepertinya,


'We have a serious problem with skin cancer rates,” Werner says, “but we have FDA holding up all these sunscreen applications.” While other government entities such as the Surgeon General’s Office and the Centers for Disease Control & Preventionencourage the use of sunscreens to prevent cancer, FDA continues to restrict access to more effective sun filters. “The dissonance is really troubling,” he says.
'Other sunscreen makers have an interest in the outcome of FDA’s listing process even though they haven’t applied for a new molecule. For example, DSMmakes avobenzone, the most widely used organic UV-A sunscreen in the U.S. Jochen Klock, DSM’s global head of sun care marketing, says the firm applied a few years ago for FDA’s approval to allow avobenzone to be used at levels higher than 3%. An answer is pending.
In addition, DSM wants FDA to ease restrictions on combinations of avobenzone with other sunscreens. Lifting them would allow formulators the option to use other sunscreens to keep avobenzone stable on the skin longer.'

Hai guys, thank you sekali yang udah sempetin baca. Sangat bersyukur, kalian bisa request mau bikin review apa ke dm aku di @linaaaalie. Selebihnya, aku cm mau bilang bahwa semua tulisan disini berdasarkan review jujur dan perspektif aku melihat produk dalam pandangan lebih luas yaitu dengan melihat ingredientsnya dan selanjutnya. Semua yang aku alami dari produk ini bisa jadi berbeda dengan apa yang kalian rasakan karena kita juga punya kulit yang berbeda. Terimakasih ❤️


Comments

Popular Posts